Kamis, 14 Juli 2011

Memprihatinkan, Pengungsi Erupsi Lokon Berebut Makanan

Memprihatinkan, Pengungsi Erupsi Lokon Berebut Makanan
Rabu, 13 Juli 2011 08:26 wib
0 93Email0
Kondisi di pengungsian SMA Kristen 1 Tomohon. (Dok: Sun TV)
TOMOHON- Kondisi para pengungsi korban erupsi Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, sangat memprihatinkan.

Selain pembagian jatah makanan yang tidak merata dan terlambat, para pengungsi harus rela berdesak-desakan di lokasi pengungsian.

Pemandangan berjubelnya para pengungsi terlihat di posko pengungsi di SMA Kristen 1 Tomohon. Mereka saling berdesakkan, bahkan mereka harus berebut mi instan yang dibagikan petugas posko untuk bisa makan.

Mereka juga berebut selimut hingga nyaris menimbulkan perkelahian antar sesama pengungsi juga petugas posko.

Hingga Rabu (13/7/2011) pagi, jumlah pengungsi yang ditampung di tiga posko mencapai 2.116 jiwa. Membludaknya warga yang mengungsi membuat Pemerintah Kota Tomohon kewalahan.

Pemkot berharap segera ada bantuan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara maupun pihak lain untuk menangani masalah para pengungsi ini.

Pada Rabu dini hari tadi seorang pengungsi warga Kelurahan Kinilow, Kecamatan Tomohon Utara, meninggal dunia di posko pengungsian SMA Kristen 1 Tomohon.

Yohana Mawikere (56), sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong lagi. Korban bersama suaminya saat itu sedang menunggu pembagian jatah makanan. Diperkirakan Yohana meninggal sebelum tiba di rumah sakit akibat serangan jantung.

Seperti diketahui Pemkot dan dinas terkait melakukan evakuasi warga yang tinggal di dalam radius bahaya yakni 3,5 kilometer dari kawah Gunung Lokon pada Selasa kemarin. Evakuasi dilakukan setelah data seismograf menunjukkan aktivitas vulkanik Gunung Lokon meningkat sejak statusnya dinaikkan menjadi Awas pada Minggu 11 Juli lalu.

(Dyke Rumbayan/SUN TV/ton)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar