Senin, 14 Mei 2012

Rahasia Panjang Umur Berkat "Jogging"


KOMPAS.com - Inilah salah satu rahasia panjang umur yang relatif mudah dilakukan dan murah. Ya, rutinlah melakukan lari santai atau jogging setidaknya dua atau tiga kali dalam seminggu. Menurut hasil kajian para ilmuwan, resep sederhana ini dapat memperpanjang usia dan harapan hidup setidaknya hingga enam tahun. Seperti yang dilaporkan para ilmuwan Denmark, pria atau wanita yang melakukan jogging secara rutin mengalami penambahan rata-rata harapan hidup antara lima hingga enam tahun. Manfaat paling besar dari jogging, kata peneliti, akan diperoleh seseorang bila melakukannya dengan kecepatan lambat atau santai, dan cukup untuk membuat nafas sedikit terengah-engah. Bukannya berlari dengan kecepatan tinggi yang memaksa tubuh bekerja keras. "Hasil riset kami dengan jelas menjawab apakah jogging bermanfaat untuk kesehatan Anda. Kami bisa mengatakan bahwa jogging secara teratur memperpanjang umur. Kabar baiknya adalah Anda tak perlu melakukannya terlalu keras untuk mendapatkan manfaatnya," ungkap pakar kesehatan jantung Denmark, Dr Peter Schnohr, yang melibatkan 2.000 pria dan wanita dalam studinya. Riset tentang jogging yang dilakukan Schnohr merupakan bagian dari penelitian bertajuk Copenhagen City Heart Study. Riset ini memantau 20.000 pria dan wanita Denmark berusia 20 hingga 93 tahun sejak 1976. Tim yang dipimpin Dr Schnohr meneliti rata-rata tingkat kematian di antara 1.116 pria dan 762 wanita yang rajin melakukan jogging selama sekitar 35 tahun. Partisipan juga ditanya berapa lama waktu yang dihabiskan untuk jogging setiap minggu, apakah mereka berlari dengan lamban, sedang atau cepat. Dibandingkan kelompok yang tak pernah jogging, risiko kematian baik pada pria maupun wanita yang rutin jogging menurun hingga 44 persen. Data menunjukkan, dengan mempertimbangkan faktor usia, jogging dapat meningkatkan harapan hidup pria hingga 6,2 tahun lebih panjang dan pada wanita 5,6 tahun lebih panjang. Menurut para peneliti, paling ideal jogging dilakukan selama satu hingga 2,5 jam dalam satu sesi dengan kecepatan sedang. Dalam seminggu, jogging juga sebaiknya dilakukan antara dua hingga tiga kali.

Nonton Film Sedih Justru Bikin Bahagia


KOMPAS.com - Menonton film sedih ternyata dapat memberikan efek sebaliknya bagi mereka yang menonton. Sebuah riset terbaru mengindikasikan, menonton film sedih justru membuat orang lebih bahagia karena menyebabkan mereka untuk berpikir tentang orang yang mereka cintai. "Kisah tragis sering fokus pada tema percintaan yang kekal, dan ini menyebabkan penonton untuk berpikir tentang orang yang mereka cintai dan mengingat betapa beruntungnya mereka karena tidak mengalami hal itu," kata pemimpin studi, Silvia Knobloch-Westerwick, seorang profesor komunikasi dari Ohio State University, Columbus. Penelitian ini melibatkan 361 mahasiswa yang menonton versi singkat dari film berjudul Atonement, di mana mengisahkan dua pasang kekasih yang terpisah dan mati saat Perang Dunia II. Sebelum dan setelah film, para peserta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mengukur seberapa bahagia mereka dengan kehidupan mereka. Hasil kajian menunjukkan, semakin sering mereka menonton film itu, membuat peserta berpikir tentang orang yang mereka cintai dan semakin besar tingkat kebahagiaan mereka. Tapi untuk beberapa peserta yang egois, hal ini tidak terlalu berpengaruh karena mereka berpikir, "Hidup saya tidak seburuk seperti karakter dalam film" - sehingga tidak mengalami peningkatan kebahagiaan. "Orang-orang tampaknya menggunakan cerita atau film tragis sebagai cara untuk mencerminkan betapa pentingnya sebuah hubungan dalam kehidupan mereka sendiri dan berpikir berapa banyak keuntungan yang telah mereka dapat," kata Knobloch-Westerwick. "Temuan ini bisa membantu menjelaskan mengapa film tragedi begitu populer dikalangan masyarakat, meskipun menyebabkan kesedihan bagi mereka," tutupnya Penelitian ini dipublikasikan secara online dan cetak dalam journal Communication Research.

10 Makanan untuk Kecerdasan Anak


KOMPAS.com - Penelitian membuktikan, kekurangan 1 mineral dan vitamin yang penting untuk otak bisa menurunkan kesiagaan mental otak. Pola makan yang kaya buah dan sayuran, gandum, ditambah dengan daging dan ikan dapat mencukupi kebutuhan mineral dan vitamin utama yang diperlukan bagi kesehatan fisik dan mental. Apa saja bahan makanan yang dapat merangsang pertumbuhan sel-sel otak, memperbaiki fungsinya, meningkatkan daya ingat dan konsentrasi serta berpikir anak-anak? Berikut 10 bahan makanan yang dianjurkan oleh dr Saridian Satrix W, SpGK: 1. Salmon Salmon merupakan sumber terbaik asam lemak omega 3 -DHA dan EPA- yang keduanya penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak. Riset terbaru juga menunjukkan, orang yang memperoleh asupan asam lemak lebih banyak memiliki pikiran lebih tajam dan mencatat hasil memuaskan dalam uji kemampuan. Kandungan asam lemak omega 3 untuk per 100 gram ikan salmon adalah 2,2 gram. Kebutuhan anak-anak akan omega 3 per hari adalah 1,2 gram. 2. Telur Telur dikenal sebagai sumber penting protein yang relatif murah dan harganya cukup terjangkau. Bagian kuning telur ternyata padat akan kandungan kolin, suatu zat yang dapat membantu perkembangan memori atau daya ingat. Kandungan kolin dalam 1 butir telur berukuran besar adalah 126 mg. Bandingkan dengan 2 sendok makan selai kacang yang hanya mengandung 20 mg dan 300 gram daging sapi degan kandungan 66 mg kolin. Kebutuhan anak-anak akan kolin 200-375 mg per hari. 3. Selai kacang Kacang tanah (peanut) yang banyak diolah menjadi selai kacang merupakan salah satu sumber vitamin E. Vitamin ini merupakan sumber antioksidan yang dapat melindungi membran-membran sel saraf. Bersama thiamin, vitamin E membantu otak dan sistem saraf dalam penggunaan glukosa untuk kebutuhan energi. Setiap 2 sendok makan selai kacang mengandung 2,9 mg vitamin E, sedangkan kebutuhan anak-anak per hari antara 4-10 mg. 4. Kacang-kacangan lain Kacang adalah makanan spesial sebab makanan ini memiliki energi yang berasal dari protein serta karbohidrat kompleks. Selain itu, kacang kaya akan kandungan serat, vitamin, dan mineral. Kacang juga makanan yang baik untuk otak karena mereka dapat mempertahankan energi dan kemampuan berpikir anak-anak pada puncaknya di sore hari jika dikonsumsi saat maakn siang. Menurut hasil penelitian, kacang merah dan kacang pinto mengandung lebih banyak asam lemak omega 3 daripada jenis kacang lainnya, khususnya ALA, jenis asal omega 3 yang penting bagi pertumbuhan dan fungsi otak. 5. Gandum murni Otak membutuhkan suplai atau sediaan glukosa dari tubuh yang sifatnya konstan. Gandum murni memiliki kemampuan untuk mendukung kebutuhan tersebut. Serat yang terkandung dalam gandum murni dapat membantu mengatur pelepasan glukosa dalam tubuh. Gandum juga mengandung vitamin B yang berfungsi memelihara kesehatan sistem saraf. Gandum mengandung vitamin B sebanyak 1,5 mg per 100 gram. Sedangkan kebutuhan vitamin B pada anak-anak adalah 1 mg per hari. 6. Havermut Havermut merupakan salah satu jenis sereal paling populer di kalangan anak-anak dan kaya akan gizi penting bagi otak. Havermut dapat menyediakan energi atau bahan bakar untuk otak yang sangat dibutuhkan anak-anak mengawali aktivitasnya di pagi hari. Kaya akan kandungan serat, havermut akan menjaga otak anak terpenuhi kebutuhannya di sepanjang pagi. Havermut juga merupakan sumber vitamin E, vitamin B, potasium,d an seng yang membuat tubuh dan otak berfungsi pada kapasitas penuh. Kandungan vitamin E pada 250 gram havermut adalah 0,08 mg. Kandungan vitamin B 0,26 mg per 250 gram havermut dan seng 6,19 mg per 250 gram havermut. 7. Beri Kelompok keluarga beri (stroberi, ceri, bluberi), semakin kuat warnanya semakin banyak zat gizi yang dikandungnya. Beri mengandung antioksidan kadar tinggi, khususnya vitamin C, yang berfaedah mencegah kanker. Beberapa riset menunjukkan mereka yang mendapatkan ekstrak bluberi dan stroberi mengalami perbaikan dalam fungsi daya ingatnya. Biji dari buah beri ini juga ternyata kaya akan asam lemak omega 3. 8. Sayuran berwarna Tomat, ubi jalar merah, labu, wortel, dan bayam adalah sayuran yang kaya gizi dan sumber antioksidan yang akan membuat sel-sel otak kuat dan sehat. 9. Susu dan yoghurt Makanan yang berasal dari produk susu mengandung protein dan vitamin B tinggi. Dua jenis zat gizi ini penting bagi pertumbuhan jaringan otak, neurotransmitter, dan enzim. Susu dan yoghurt juga bisa membuat perut kenyang karena kandungan protein dan karbohidratnya sekaligus menjadi sumber energi bagi otak. 10. Daging sapi tanpa lemak Zat besi adalah jenis mineral esensial yang akan membantu anak-anak tetap berenergi dan berkonsentrasi di sekolah. Daging sapi tanpa lemak adalah salah satu sumber makanan yang mengandung banyak zat besi. Kandungan zat besi dalam 100 gram daging sapi adalah 4,05 mg. Sedangkan kebutuhan akan zat besi pada anak-anak adalah 3-10 mg per hari. (Utami Sri Rahayu/Tabloid Nakita)

ASI Cerdaskan Bayi Laki-laki


Kompas.com - Adakah nutrisi yang bisa merangsang kemampuan otak bayi? Jawabannya ada, yakni air susu ibu (ASI). Riset termutakhir menemukan bayi yang mendapat ASI selama 6 bulan pertama memiliki kemampuan akademik lebih baik dibanding yang tidak diberi ASI. Penelitian dilakukan di Australia terhadap 1.038 bayi yang mendapatkan ASI dari ibunya. Di usia 10 tahun, bayi-bayi yang mendapat ASI tersebut lebih unggul di bidang matematika, membaca, menulis dan mengeja. Akan tetapi hasil yang menonjol tersebut hanya terlihat dari bayi laki-laki yang diberi ASI. Ketua peneliti, Wendy H.Oddy, ahli nutrisi dari University of Western Australia mengatakan perbedaan tingkat kecerdasan pada bayi laki-laki dan perempuan ini belum jelas. "Dugaan sementara ini terjadi karena anak laki-laki lebih rentan pada stres sedangkan hormon perempuan memiliki efek perlindungan," katanya. Penelitian yang dimuat dalam jurnal Pediatrics ini memiliki beberapa kekuatan. Para ahli mengikuti perkembangan anak-anak sejak dalam kandungan dan memiliki jumlah sampel yang besar. Data juga dikumpulkan sejak para ibu akan berhenti menyusui sehingga tingkat akurasinya cukup tinggi. Di lain pihak, para peneliti kesulitan mengukur faktor-faktor lain yang memengaruhi durasi menyusui.

Belajar Musik Bikin Bayi Cerdas


KOMPAS.com - Sebuah riset kembali menemukan manfaat musik bagi perkembangan otak bayi. Kajian para ilmuwan dari McMaster University mengindikasikan, melatih anak sejak dini bermain musik dapat memberikan manfaat, bahkan sebelum mereka dapat berjalan atau bicara. Peneliti menemukan bahwa bayi berusia satu tahun yang berpartisipasi dalam kelas musik interaktif bersama orang tua mereka cenderung lebih sering tersenyum, berkomunikasi lebih baik dan menunjukkan respons otak yang lebih prima terhadap musik. "Sebelumnya, banyak riset tentang pelatihan musik hanya berfokus pada anak yang berusia lebih tua," kata Laurel Trainor, selaku direktur McMaster Institut for Musik and the Mind. "Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa otak bayi mungkin sangat plastik (elastis) berkaitan dengan paparan musik," ujar Trainor yang mempublikasikan temuannya dalam jurnal ilmiah Developmental Science and Annals of The New York Academy of Sciences.. Dalam risetnya, Trainor bekerjasama dengan David Gerry, seorang pengajar musik dan mahasiswa pascasarjana, yang menerima penghargaan dari Yayasan Grammy tahun 2008 untuk mempelajari efek dari pelatihan musik pada bayi. Dalam studi terakhirnya, Trainor dan Gerry melibatkan selompok bayi dan para orang tua untuk berpartisipasi dan menghabiskan waktu selama enam bulan mengikuti kelas musik setiap minggunya. Kelas musik tersebut terbagi kedalam dua jenis. Pada kelas interaktif pertama, orang tua dan bayi terlibat dalam segala hal tentang musik seperti misalnya bernyanyi dan bermain alat musik. Orang tua dan bayi juga saling bekerja sama untuk belajar bermain instrumen perkusi, bergantian dan menyanyikan lagu-lagu tertentu. Di kelas musik lainnya, bayi dan orang tua bermain berbagai jenis mainan atau boneka sambil mendengarkan iringan musik sebagai latar belakang. Sebelum kelas dimulai, semua bayi telah menunjukkan komunikasi dan perkembangan sosial yang sama. "Bayi yang berpartisipasi dalam kelas musik interaktif bersama dengan orang tua mereka memiliki sensitivitas dalam mengenali struktur nada," kata Trainor. "Sementara bayi yang hanya pasif mendengarkan musik tidak menunjukkan preferensi yang sama. Bahkan otak mereka merespon musik secara berbeda. Bayi dari kelas musik interaktif menunjukkan respons otak yang lebih besar terhadap alunan nada pada musik," ujarnya. Bayi dari kelas musik interaktif juga dapat merangsang keterampilan komunikasi yang lebih baik di awal, seperti menunjuk benda-benda yang berada di luar jangkauan, atau melambaikan tangan. Secara sosial, bayi-bayi juga tersenyum lebih banyak, lebih mudah untuk ditenangkan, dan sedikit mengalami gangguan bila ada hal-hal yang dianggap asing oleh mereka. "Ada banyak cara untuk agar orang tua dapat terhubung dengan bayi mereka," kata koordinator studi, Andrea Unrau. "Hal terbesar tentang musik adalah semua orang menyukainya dan semua orang bisa belajar permainan musik interaktif yang sederhana secara bersama-sama," tutupnya.

Minggu, 13 Mei 2012

Pelayanan Publik Pemerintah Daerah Buruk


BENGKULU, KOMPAS.com- Pelayanan publik yang dilakukan pemerintah daerah di Tanah Air sangat buruk dibandingkan institusi penyelenggaran pemerintah lain seperti kepolisian, pengadilan, dan Badan Pertanahan Nasional. Hal itu tercermin dari laporan pengaduan masyarakat yang masuk ke Ombudsman Republik Indonesia sepanjang 2010. Anggota Ombudsman bidang pencegahan Hendra Nurtjahtjo, Minggu (13/5/2012), menyampaikan, dari sekitar 4.000 pengaduan masyarakat yang diterima Ombudsman selama tahun 2010, 35,94 persen di antaranya meruapakan pengaduan terhadap pelayanan publik oleh pemerintah daerah yang buruk. Setelah pemerintah daerah, institusi yang banyak diadukan karena melakukan pelayanan publik yang tidak memuaskan masyarakat ialah kepolisisn (17,41 persen), pengadilan (9,53 persen), dan Badan Pertanahan Nasional (8,84 persen). Menurut Hendra, selama ini lembaga pengawasan internal seperti inspektorat di pemerintah daerah tidak efektif sehingga maladministrasi dalam pelayanan publik masih saja terjadi. Misalnya, penundaan berlarut, penyalahgunaan wewenang, diskriminatif, dan meminta imbalan. "Paradigma aparat pemerintah daerah termasuk juga kepolisian dan pengadilan sebagai penegak hukum masih kekuasaan, bukan pelayanan. Oleh karena itu, harus ada pengawasan eksternal yang dalam hal ini dilakukan oleh Ombudsman," tutur Hendra.