Jumat, 11 November 2011

”Si Miskin tak Bisa Mimpikan Lagi Masuk Unsrat” MANADO – Adanya kenaikan SPP dan uang pembangunan yang tanpa mempertimbangan kemampuan rata-rata masyarakat di Sulut, membuat setiap tahun Unsrat semakin dijauhi para lulusan. ”Dulu anak petani seperti saya masih bisa mengecam pendidikan di Unsrat, apalagi di Fakultas Hukum Unsrat, ”ujar Jeverson Petonengan SH MH, wakil Sekretaris DPC GAMKI Manado. Saat generasi dia di Unsrat kata Jepeto, sapaan akrab Pengacara Muda Sulut ini, banyak sekali anak nelayan, petani, dan buruh bangunan yang bisa merealisasikan mimpi-mimpinya dengan bisa sekolah di Unsrat, dan bisa menyelesaikan pendidikan. ”Kalau sekarang terus terang saya sedih, banyak adik-adik saya yang berpikir masuk Unsrat pun sudah takut, mereka terpaksa sekolah di Perguruan Tinggi Swasta yang biaya pendidikannya masih terjangkau, ”ujarnya. Khusus di Fakultas Hukum Unsrat, kata Jepeto, dengan uang pembangunan yang mencapai Rp 15 juta, dan lainnya, tentu akan semakin menurunkan calon mahasiswa yang masuk. Selain itu, dia mengaku, mendengar bahwa pungutan-pungutan ini tidak disertai dengan kuitansi. ”Ini khan masuk PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), jadi kalau diusut oleh oenegak hukum, bisa saja ini mengarah ke korupsi, ”ujarnya lagi.(abm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar